Selasa, 31 Januari 2017

Arti Sebuah Manajemen Gerejawi

ARTI SEBUAH MANAJEMEN GEREJAWI

Di Abad sekarang ini berbicara tentang manajemen, merupakan bagian sebuah ilmu yang sudah merambah ke-aneka bidang proses kehidupan manusia. Kita dapat melihat berbagai macam telaah yang telah dilakukan untuk membedah manajemen dengan system dan polanya masing2.

Wikipedia menuliskan arti Manajemen sebagai berikut :
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.[1] Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.[2] Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.[3]
---------------------------
· Vocational Business: Training, Developing and Motivating People by Richard Barrett - Business & Economics - 2003. - Page 51.
· Griffin, R. 2006. Business, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.
· Robbins, Stephen dan Mary coulter. 2007. Management, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.

Berbagai macam buku2 dan jurus2 penelitian tentang manajemen sehingga dipilah menjadi banyak bidang, misalnya, Manajemen Ilmu, Manajemen Bisnis, Manajemen Kinerja, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Resiko, Manajemen Konflik, Manajemen Keuangan, Manajemen Kepemimpinan, Manajemen Produksi, Manajemen Perusahaan, Manajemen Sosial Budaya, Manajemen Pelayanan Organisasi, Manajemen Pendidikan, Manajemen Perkantoran, Manajemen Personalia, Manajemen Gereja,  dst.

Dilihat, pentingnya, maka Manajemen sepantasnya bukanlah hal yang baru, tetapi acapkali telah dilupakan, pada hal, Manajemen itu adalah sebagai administrasi pendukung yang sangat dibutuhkan dalam gereja.  Manajemen itu layaknya hanya sebagai alat untuk digunakan demi kelangsungan sebuah gereja, rumahtangga, dan kepemimpinan. Hanyalah bagaimana dan siapa orang yang memakai alat tersebut untuk mencapai sasaran / tujuan yang dikehendaki secara bersama-sama, itu menjadi bagian yang juga tak kalah pentingnya.
Setidaknya terdapat 3 kondisi manajemen yang terjadi didalam pelayanan gerejawi.
a.      Manajemen Pelayanan Gerejawi  adalah 2 bidang yang berbeda, fungsinya,    karena Gereja  adalah organism yang tidak dapat sekadar “dilayani” /  dikendali dengan teknik2 manajemen sekuler.
b.     Manajemen, disatu sisi, merupakan sebuah wujud pelayanan, yang artinya,  manajemen itu dapat bersifat optional / non primer (tidak utama) jika  dibandingkan dengan pelayanan bidang2 lainnya dalam gereja, semisal,  persekutuan, kesaksian, diakonia, dan pelayanan pembinaan jemaat. Dalam  hal ini, manajemen hanya dijadikan pelengkap sebuah pelayanan gerejawi.
c.     Manajemen, dianggap sebagai sebagai “sarana pelayanan”, sehingga fungsi, teknik, wawasan, pertimbangannya, dapat bermanfaat untuk meng-effisiensikan pencapaian sebuah pelayanan. Berarti, manajemen dalam hal ini, tidak mempunyai perbedaan pada fungsi dan teknik yang digunakan didunia sekuler, ataupun juga didalam gereja, yang hanya berbeda adalah orang-orangnya / pelaku-pelaku nya.

Alkitab PL / PB, memberikan beberapa contoh untuk disimak baik2, bagaimana pengertian dan penempatan serta manfaat manajemen untuk issue-issue tertentu :

1.     Manajemen Ketersediaan Pangan yang dilakukan oleh Yusuf – Kejadian 41 – 42.
2.  Manajemen Kepemimpinan usulan Imam Yitro bagi Musa atas Umat yang dipimpinnya. – Keluaran 18: 1-27 ; Bilangan 11: 11, 15, 17.
3.   Manajemen Kinerja yang dikelola oleh Nehemia dalam rangka pembangunan tembok Yerusalem, yang mencatat hampir semua aspek manajemen secara aplikatif ditulis dalam Kitab Nehemia ini – Nehemia 1-13.
4.     Manajemen Sumber Daya Manusia, yang dikelola Tuhan Yesus sendiri ketika memilih, merekrut, membina, dan mengutus para muridNya, IA juga menseleksi, assosiasi dan konsentrasi, pendelegasian, supervisi, dan multiplikasi / pelipatgandaan– Lukas 6: 13.
5.    Penataan Ulang Manajemen / Rekonstruksi Manajemen yang dilakukan para rasul dalam jemaat Yerusalem karena kurangnya perhatian terhadap pelayanan kepada anggota jemaat yang baru. Dengan kreatifitas mereka, para murid menciptakan sebuat kreasi pelayanan baru yang disebut “diakonia”, yang tentu diawali dengan penetapan kriteria personalianya, prosedur pemilihan, serta ditetapkannya penjabaran tugas2 yang baru yang harus dicapai – Kisah 6: 1-7.

Dengan bentuk issue-issue ini, tentu kita harus semakin jeli berpikir dan semakin tajam memaknai apa arti dan pentingnya Manajemen untuk dilaksanakan dalam pelayanan gerejawi, dimanapun kita berjemaat.

Poin utama pada sebuah manajemen itu, pasti ada hal-hal yang diutamakan, semisal:  Anggaran, Target penyelesaian sebuah Pekerjaan, Penentuan Batas Akhir sebuah Tugas, dan bilaman Sebuah Tugas dimulai, sehingga Manajemen itu akan mencapai sasarannya.

Mulailah untuk melaksanakan manajemen dari pola yang sesederhana mungkin, sehingga seiring berjalannya waktu, pola itu akan semakin teruji dan semakin meningkat untuk menjadi sebuah bentuk pelayanan yang lebih baik dan bahkan terbaik, untuk Kemuliaan Tuhan.


Pdt.  Henoch Soetopo. -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar