ARTI SEBUAH MANAJEMEN GEREJAWI
Di Abad sekarang ini berbicara tentang manajemen,
merupakan bagian sebuah ilmu yang sudah merambah ke-aneka bidang proses
kehidupan manusia. Kita dapat melihat berbagai macam telaah yang telah
dilakukan untuk membedah manajemen dengan system dan polanya masing2.
Wikipedia menuliskan arti Manajemen sebagai
berikut :
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Definisi Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur
dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.[1] Ricky
W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.[2]
Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.[3]
---------------------------
· Vocational Business: Training, Developing and Motivating
People by Richard Barrett - Business & Economics - 2003. - Page 51.
· Griffin, R. 2006. Business, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.
· Robbins, Stephen dan Mary coulter.
2007. Management, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.
Berbagai macam buku2 dan jurus2 penelitian tentang
manajemen sehingga dipilah menjadi banyak bidang, misalnya, Manajemen Ilmu,
Manajemen Bisnis, Manajemen Kinerja, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen
Resiko, Manajemen Konflik, Manajemen Keuangan, Manajemen Kepemimpinan,
Manajemen Produksi, Manajemen Perusahaan, Manajemen Sosial Budaya, Manajemen
Pelayanan Organisasi, Manajemen Pendidikan, Manajemen Perkantoran, Manajemen
Personalia, Manajemen Gereja, dst.
Dilihat, pentingnya, maka Manajemen sepantasnya
bukanlah hal yang baru, tetapi acapkali telah dilupakan, pada hal, Manajemen
itu adalah sebagai administrasi pendukung yang sangat dibutuhkan dalam gereja. Manajemen itu layaknya hanya sebagai alat
untuk digunakan demi kelangsungan sebuah gereja, rumahtangga, dan kepemimpinan.
Hanyalah bagaimana dan siapa orang yang memakai alat tersebut untuk mencapai
sasaran / tujuan yang dikehendaki secara bersama-sama, itu menjadi bagian yang
juga tak kalah pentingnya.
Setidaknya terdapat 3 kondisi manajemen yang
terjadi didalam pelayanan gerejawi.
a.
Manajemen
Pelayanan Gerejawi adalah 2 bidang yang
berbeda, fungsinya, karena Gereja adalah
organism yang tidak dapat sekadar “dilayani” / dikendali dengan teknik2
manajemen sekuler.
b.
Manajemen,
disatu sisi, merupakan sebuah wujud pelayanan, yang artinya, manajemen itu
dapat bersifat optional / non primer (tidak utama) jika dibandingkan dengan
pelayanan bidang2 lainnya dalam gereja, semisal, persekutuan, kesaksian,
diakonia, dan pelayanan pembinaan jemaat. Dalam hal ini, manajemen hanya
dijadikan pelengkap sebuah pelayanan gerejawi.
c. Manajemen,
dianggap sebagai sebagai “sarana pelayanan”, sehingga fungsi,
teknik, wawasan, pertimbangannya, dapat bermanfaat untuk meng-effisiensikan
pencapaian sebuah pelayanan. Berarti, manajemen dalam hal ini, tidak mempunyai
perbedaan pada fungsi dan teknik yang digunakan didunia sekuler, ataupun juga
didalam gereja, yang hanya berbeda adalah orang-orangnya / pelaku-pelaku nya.
Alkitab PL / PB, memberikan beberapa contoh untuk
disimak baik2, bagaimana pengertian dan penempatan serta manfaat manajemen
untuk issue-issue tertentu :
1.
Manajemen
Ketersediaan Pangan yang dilakukan oleh Yusuf – Kejadian 41 – 42.
2. Manajemen
Kepemimpinan usulan Imam Yitro bagi Musa atas Umat yang dipimpinnya. – Keluaran
18: 1-27 ; Bilangan 11: 11, 15, 17.
3. Manajemen
Kinerja yang dikelola oleh Nehemia dalam rangka pembangunan tembok Yerusalem,
yang mencatat hampir semua aspek manajemen secara aplikatif ditulis dalam Kitab
Nehemia ini – Nehemia 1-13.
4.
Manajemen
Sumber Daya Manusia, yang dikelola Tuhan Yesus sendiri ketika memilih,
merekrut, membina, dan mengutus para muridNya, IA juga menseleksi, assosiasi
dan konsentrasi, pendelegasian, supervisi, dan multiplikasi / pelipatgandaan–
Lukas 6: 13.
5. Penataan
Ulang Manajemen / Rekonstruksi Manajemen yang dilakukan para rasul dalam jemaat
Yerusalem karena kurangnya perhatian terhadap pelayanan kepada anggota jemaat
yang baru. Dengan kreatifitas mereka, para murid menciptakan sebuat kreasi
pelayanan baru yang disebut “diakonia”, yang tentu diawali dengan penetapan
kriteria personalianya, prosedur pemilihan, serta ditetapkannya penjabaran
tugas2 yang baru yang harus dicapai – Kisah 6: 1-7.
Dengan bentuk issue-issue ini, tentu kita harus
semakin jeli berpikir dan semakin tajam memaknai apa arti dan pentingnya
Manajemen untuk dilaksanakan dalam pelayanan gerejawi, dimanapun kita
berjemaat.
Poin utama pada sebuah manajemen itu, pasti ada
hal-hal yang diutamakan, semisal:
Anggaran, Target penyelesaian sebuah Pekerjaan, Penentuan Batas Akhir
sebuah Tugas, dan bilaman Sebuah Tugas dimulai, sehingga Manajemen itu akan
mencapai sasarannya.
Mulailah untuk melaksanakan manajemen dari pola
yang sesederhana mungkin, sehingga seiring berjalannya waktu, pola itu akan
semakin teruji dan semakin meningkat untuk menjadi sebuah bentuk pelayanan yang
lebih baik dan bahkan terbaik, untuk Kemuliaan Tuhan.
Pdt. Henoch
Soetopo. -

