Jumat, 10 Februari 2017

Loyalitas dan Kebersamaan Dalam Ber-Organisasi


            Organisasi merupakan sarana untuk sekumpulan individu yang memiliki kesamaan tujuan dan sasaran tertentu di bidang yang sesuai dengan kompetensi para anggotanya. Hal ini merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan sesamanya. Dengan berorganisasi, setiap individu dapat belajar untuk mengutamakan kepentingn organisasi daripada kepentingan pribadi mereka, sehingga proses pembentukan karakter dari lingkungan organisasi ini sangat mempengaruhi keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh anggota dari suatu organisasi. Hal yang sangat penting di dalam sebuah organisasi yang harus dimiliki oleh, setiap anggota dan pimpinannya: 

LOYALITAS ,dan KEBERSAMAAN, akan sangat menentukan kemajuan dan perkembangan organisasi mengingat adanya berbagai tantangan yang seringkali dialami oleh sebuah organisasi. Tanpa adanya loyalitas dan kebersamaan, maka sebuah organisasi tidak akan berjalan dengan baik bahkan terkadang tidak akan mampu bertahan apabila di dalamnya tidak diterapkan sikap loyal dan kebersamaan dengan baik. Berbicara loyalitas maka perlu dipahami dulu arti/ definisi loyalitas. 
Definisi loyalitas dalam prakteknya seringkali dijabarkan dengan sangat berbeda-beda. Menurut kamus bahasa Indonesia maka pengertian loyalitas sesungguhnya merupakan kepatuhan dan kesetiaan. Selain itu Loyalitas juga bisa dikatakan setia pada sesuatu dengan rasa cinta, sehingga dengan rasa loyalitas yang tinggi seseorang merasa tidak perlu untuk mendapatkan imbalan dalam melakukan sesuatu untuk orang lain/ organisasi tempat dia meletakkan loyalitasnya.

            Secara etimologis kata loyalitas selain mengandung unsur kepatuhan dan kesetiaan ternyata juga mengandung banyak unsur dimana unsur-unsur tersebut saling bersinergi dalam membentuk loyalitas seseorang
 ~> Hal ini dapat dikatakan sebagai kesetiaan terhadap organisasinya. 
            Apabila para anggota organisasi memiliki kesetiaan / loyalitas terhadap organisasinya, maka ia akan merasa memiliki kesadaran akan kewajiban untuk menggunakan semua fasilitas, kemampuan serta sumber daya yang dimilikinya demi kemajuan organisasinya. Semua itu dapat terlihat dari para anggota organisasi yang selalu mentaati  peraturan atau kesepakatan yang telah ditentukan baik tertulis maupun lisan. Ia akan mendukung setiap program kerja organisasi yang telah dijalankan dan akan mengerjakan bagiannya dengan baik dan penuh tanggung jawab. Tentunya terkadang memerlukan pengorbanan baik secara materi maupun waktu yang seringkali tidak dapat diterima oleh mereka yang tidak memiliki kesetiaan / loyalitas terhadap organisasinya. Adapun proses pembentukan loyalitas menurut Oliver (1997:392) melalui empat tahapan yaitu : 

1. Cognitive Loyalty ( Kesediaan berdasarkan kesadaran ). Pada tahapan pertama loyalitas ini, informasi yang tersedia mengenai suatu yang diinginkan menjadi faktor utama. Tahapan ini didasarkan pada kesadaran dan harapan seseorang. 

2. Affective Loyalty ( Kesetiaan berdasarkan pengaruh ) Tahapan loyalitas selanjutnya didasarkan pada pengaruh. Pada tahap ini dapat dilihat bahwa pengaruh memiliki kedudukan yang kuat, baik dalam perilaku maupun sebagai komponen yang mempengaruhi kepuasan. Kondisi ini sangat sulit dihilangkan karena loyalitas sudah tertanap dalam pikiran seseorang bukan hanya kesadaran maupun harapan. 

3. Conative Loyalty ( Kesetiaan berdasarkan komitmen ) Tahapan loyalitas ini mengandung komitmen perilaku yang tinggi untuk melakukan seluruh permintaan yang ada. Perbedaan dengan tahapan sebelumnya adalah Affective Loyalty hanya terbatas pada motivasi, sedangkan Behavioral Commitment memberikan hasrat untuk melakukan suatu tindakan, hasrat untuk melakukan tindakan berulang atau bersikap loyal merupakan tindakan yang dapat diantisipasi namun tidak dapat disadari. 

4. Action Loyalty ( Kesetiaan dalam bentuk tindakan ) Tahap ini merupakan tahap akhir dalam loyalitas. Tahap ini diawali dengan suatu keinginan yang disertai motivasi, selanjutnya diikuti oleh kesiapan untuk bertindak dan berkeinginan untuk mengatasi seluruh hambatan untuk melakukan tindakan 
~> Seorang pemimpin organisasi, harus menjadi teladan bagi bawahan dalam hal sikap berjiwa besar,
            Menghargai kiritik dan saran yang membangun demi kemajuan organisasi. Disamping loyalitas, di dalam berorganisasi juga memerlukan sebuah KEBERSAMAAN, dimana dapat diartikan sebagai semangat kesatuan, sehati, sepikir ,dalam menjalankan aktivitas organisasi.
            1 Korintus 1:10. Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.

            Akan tetapi terkadang di dalam melaksanakan program kerja organisasi tidak semua anggota memiliki kesamaan sistem / metode dalam mengerjakan bagiannya, sehingga hal ini membuat kemajuan dan perkembangan organisasi menjadi terhambat. Untuk menghindari Hal tersebut, maka sikap yang harus diambil seorang  pimpinan organisasi melakukan pencegahan sebagai berikut : 
~> mengingatkan tentang pentingnya " PERSATUAN "

            1 Korintus 12:25".supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.  spy jgn terjadi perpecahan, saling menjatuhkan dlm tubuh tetapi spy Setiap anggota angota "saling memperhatikan " 

~> Yang kuat membantu yang lemah,sehingga tercipta saling melengkapi.
~> Mengingat ; setiap manusia pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan

            Kerja sama bisa diartikan Team Work ( kerja sama tim ). Team work atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi serta berkomitmen untuk mencapai  misi yang sudah disepakati sebelumnya untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien.  
            Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama.Sebuah tim itu sangat memebutuhkan kemauan untuk saling bergandengan-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama serta saling melengkapi antar sesama.  
            Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun sering terjadi perbedaan pemahaman serta perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu, bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Oleh karena itu sangatlah  penting untuk menjunjung tinggi kesadaran akan kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya. 
            Sementara untuk membentuk dan membangun team work yang solid, tentu tidak semudah kita membalikan telapak tangan, team work yang solid akan menciptakan hasil yang maksimal dalam suatu tim tersebut : perpecahan bisa terjadi karena saling menghakimi, membandingkan, mencemooh, Tidak ada yang mau mengalah, maunya menang sendiri. Oleh sebab itu didalam suatu organisasi perlu diperlengkapi suatu sikap saling menghargai satu sama lain, sikap " RENDAH HATI "

            Filipi 2:3.dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; saling menghormati, saling memperhatikan..adalah kunci dlm kesatu-an dalam tubuh Kristus.

            Teladan Yesus, Yohanes 13:14".Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu;

1 Korintus 12:26".Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.

            Respon kita terhadaap satu sama yang lain....dgn kata lain ~ dibutuhkan kerja  sama dan kesehatian.. untuk itu mari kita berfungsi sebagai fungsi kita masing masing sesuai dengan talenta dan tugas kita masing masing.

TUHAN YESUS MEMBERKATI.

                        08 Februari 2017
                    Ir. Adam - Acha Wise.


Jumat, 03 Februari 2017

Fellowship Hamba Tuhan

Fellowship Hamba Tuhan 
Gereja Beth-El Tabernakel
Majelis Pimpinan Wilayah Malang



Hari / Tanggal : Senin, 13 Februari 2017 
lokasi : GBT Junggo - Batu
Waktu : 10.00 - selesai

Agenda acara:
1. Ibadah
2. Sosialisasi peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan Materi Sekolah Minggu 
3. Sosialisasi upaya kreatif kesejahteraan keluarga Gembala

-Infokom Mpw Malang-